Kamis, 09 April 2015

PENELITIAN META ANALISIS

Kata penelitian sering kali identic dengan segala kegiatan yang dilakukan di dalam laboratorium. Seiring dengan berjalannya waktu dan perkembangan zaman, kebutuhan akan penelitian kini tidak hanya dibutuhkan secara sains saja. Namun juga dibutuhkan penelitian sosial. Penelitian sosial semakin berkembang dan meluas cakupannya sesuai dengan perkembangan sumber daya manusia yang pesat. Lantas bagaimana penelitian sosial dilakukan? Arikunto dalam bukunya “prosedur penelitian : suatu pendekatan praktik” memaparkan cara melakukan penelitian, diantaranya penelitian deskriptif, pnelitian tindakan, dan penelitian eksperimen.
Penelitian deskripsi dapat diartikan secara bahasa yaitu penelitian yang memaparkan sebuah kondisi/keadaan, yang lalu di laporkan dalam bentuk laporan penelitian. Penelitian deskriptif memiliki berbagai kegiatan, diantaraya penelitian survey yang hanya secara murni memaparkan keadaan suatu peristiwa, kemudian penelitian korelasi  untuk mengetahui ada atau tidaknya hubungan antara 2 fenomena, yang ke tiga penelitian komparasi yang membandingkan sati variable dengan variable lainnya, lalu yang keempat penelitian penelusuran yang dilakukan untuk mengetahui apa yang terjadi di masa lalu dan akibatnya pada masa kini.
Dari sejumlah jenis jenis penelitian, terdapat satu jenis penelitian yang mungkin jarang terdengar oleh masyarakat umum. Penelitian tersebut ialah penelitian meta analisis. Apa itu penelitian meta analisis? Untuk itu artikel ini akan membahas secara lebih lanjut mengenai penelitian meta analisis.
Banyak tokoh yang mendefinisikan penelitian meta analisis. Diantaranya Leviton mendefinisikan meta analisis sebagai suatu metode sistematis yang menggunakan analisis statistik dengan menggabungkan data dari penelitian independen untuk mendapatkan estimasi numerik dari efek keseluruhan dari suatu prosedur tertentu atau variabel pada hasil yang ditetapkan. Leviton juga menegaskan bahwa meta analisis bukanlah metode tunggal, tetapi sebuah pendekatan untuk merangkum temuan.
Ada pula Merriyana (2006: 104)  secara sederhana meta-analisis dapat diartikan sebagai analisis atas analisis. Sebagai penelitian, meta-analisis merupakan kajian atas sejumlah hasil penelitian dalam masalah yang sejenis. Meta-analisis merupakan salah satu cara membuat rangkuman hasil penelitian secara kuantitatif.
Kemudian ada Glass, 1981, yang berpendapat bahwa m eta analisis merupakan analisis kuantitatif dan menggunakan sejumlah data yang cukup banyak serta menerapkan metode statistik dengan mempraktekkannya dalam mengorganisasikan sejumlah informasi yang berasal dari sampel besar yang fungsinya untuk melengkapi maksud-maksud lainnya . dapat diartikan bahwa meta analisis merupakan sebuah analisis yang menggunakan berbagai data lalu kemudian diorganisasikan agar terlihat adanya hasil dari kumpulan data penelitian tersebut.
 Borg, 1983, menyaakan  bahwa, meta analisis merupakan teknik pengembangan paling baru untuk menolong peneliti menemukan kekonsistenan atau ketidakkonsistenan dalam pengkajian hasil silang dari hasil penelitian. Berdasarkan pengertian oleh Borg, dapat ditark kesimpulan bahwa dengan penelitian meta analisis, peneliti dapat mengetahui  dan membandingkan hasil dari berbagai penelitian sehingga peneliti dapat menyimpulkan ataupun mengambil tindakan selanjutnya mengenai objek yang diteliti.
Sugiyanto,2004, menyatakan bahwa meta analisis merupakan studi dengan cara menganalisis data yang berasal dari studi primer. Hasil analisis studi primer dipakai sebagai dasar untuk menerima atau mendukung hipotesis, menolak/menggugurkan hipotesis yang diajukan oleh beberapa peneliti. Pengertian oleh Sugiyanto ini juga berhubngan dengan Borg. Bahwa hasil dari penelitian meta analisis dapat dijadikan sebagai acuan untuk pengambilan keputusan selanjutnya mengenai objek yang di teliti.
Dari pengertian-pengertian yang telah di paparkan diatas, kita dapat menarik kesimpulan bahwa penelitian analisis membutuhkan pengkajian secara lebih mendalam terhadap berbgai penelitian sejenis yang telah dilakukan. Sehingga terlihat kekurangan ataupun kelebihan dari objek-objek yang diteliti. Juga kemudian dapat diambil keputusan baik itu menolak atau mendukung data-data yang telah di analisis secara lebih dalam. Secara lebih sederhana lagi, penelitian meta analisis merupakan sebuah kegiatan penelitian yang dilakukan dengan melihat hasil penelitian-penelitian lain yang kemudian dapat di olah dan di analisis secara lebih lanjut, dan dapat diambil kesimpulannya.  Dalam dunia pendidikan, meta analisis biasanya digunakan untuk melihat signifikansi suatu treatment/intervensi terhadap subjek pembelajaran, yaitu siswa. Misalnya saja, pengaruh metode pembelajaran, motivasi siswa, sumber belajar terhadap hasil belajar siswa.
Keuntungan dari meta analisis yaitu munculnya pengetahuan/ studi baru dari hasil penelitian meta analisis. Namun terdapat pula kekurangan dari penelitian meta analisis, yaitu, data yang diperoleh untuk di analisis lebih lanjut haruslah data orisinil dan otentik. Hal ini dikarenakan akan berhubungan/berakibat pada keputusan yang akan diambil setelah hasil penelitian meta analisis diperoleh. Untuk itu peneliti yang akan melakukan penelitian meta analisis haruslah memeriksa secara data temuan secara lebih detail.
Lalu apa sih tujuan dilakukannya sebuah penelitian meta analisis? Sack dkk, mengemukakan empat tujuan utama dari percobaan meta analisis, yaitu (1) Untuk meningkatkan daya pada titik akhir primer dan pada sub kelompok yang mana ukuran sampel yang asli terlalu kecil sehingga menunjukkan statistik secara signifikan. (2) Untuk menyelesaikan ketidakpastian hasil laporan.(3) Untuk meningkatkan perkiraan ukuran efek. (4) Untuk menjawab pertanyaan yang tidak diajukan sebelumnya.
Kemudian adapula yang berpendapat bahwa tujuan meta analisis diantaranya : Untuk memperoleh estimasi effect size, yaitu kekuatan hubungan ataupun besarnya perbedaan antar-variabel, melakukan inferensi dari data dalam sampel ke populasi, baik dengan uji hipotesis (nilai p) maupun estimasi (interval kepercayaan), dan melakukan kontrol terhadap variabel yang potensial bersifat sebagai perancu (confounding) agar tidak mengganggu kemaknaan statistik dari hubungan atau perbedaan. 
Dapat ditarik kesimpulan bahwa tujuan utama penelitian meta analisis yaitu untuk memperjelas hasil dari berbagai data penelitian, sehingga dapat terjawab masalah baru yang berhubungan dengan penelitian sebelumnya.
Kita telah mengetahui apa itu meta analisis, serta tujuan dari dilakukannya penelitian meta analisis. Selanjutnya akan dibahas mengenai berbagai jenis penelitian meta analisis. Glass secara lebih lanjut membahas jenis-jenis penelitian meta analisis, diantaranya adalah sebagai berikut :
1.       Penelitian Eksperimental , metode ilmiah yang paling meyakinkan. Karena peneliti sebenarnya memberikan perlakuan yang berbeda dan kemudian studi efek mereka, hasil dari penelitian jenis ini cenderung mengarah pada menerima atau menolak interpretasi secara jelas. 
2.       Penelitian Korelasional , jenis penelitian ini dapat membantu untuk membuat prediksi lebih cerdas. Singkatnya, penelitian korelasional bertujuan untuk menyelidiki sejauh mana variabel yang satu atau lebih ada hubungan dari beberapa tipe.
3.       Penelitian Penyebab-Perbandingan,  penelitian ini dimaksudkan untuk menentukan penyebab atau konsekuensi dari perbedaan antara kelompok-kelompok orang, ini disebut kembali pencarian kausal-komparatif. Namun demikian, meskipun masalah penafsiran, studi kausal-komparatif adalah nilai dalam mengidentifikasi kemungkinan penyebab variasi yang diamati dalam pola perilaku siswa. Dalam hal ini, mereka sangat mirip dengan studi korelasional. 
4.       Penelitian Survei , yakni untuk menentukan data penelitian untuk memperoleh karakteristik yang spesifik sebuah kelompok. Sebuah survei deskriptif melibatkan pasangan pertanyaan yang sama menanyakan (sering disiapkan dalam bentuk pertanyaan tertulis kuesioner atau tes kemampuan) dari sejumlah besar individu seluruh siswa melalui pos, melalui telepon, atau secara pribadi. Ketika sebuah jawaban untuk satu set pertanyaan diminta secara pribadi, penelitian ini disebut wawancara. Kemudian tanggapan dicatat dan dilaporkan, biasanya dalam bentuk frekuensi atau persentase dari mereka yang menjawab dengan cara tertentu untuk setiap pertanyaan. 
5.       Penelitian Etnografi, yaitu dengan mendokumentasikan atau menggambarkan pengalaman sehari-hari individu dengan mengamati dan wawancara mereka dan orang lain yang relevan. Sebuah ruang kelas sekolah, misalnya, mungkin dapat diamati pada kebiasan sebagai dasar, para siswa dan guru dilibatkan mungkin diwawancarai dalam upaya untuk menjelaskan, sepenuhnya dan sebanyak mungkin, apa yang terjadi di kelas. 
6.       Penelitian Sejarah, dalam hal ini, beberapa aspek masa lalu dipelajari, baik oleh meneliti dokumen periode atau oleh individu wawancara yang hidup selama ini. Peneliti kemudian mencoba untuk merekonstruksi sebagai ketepatan mungkin apa yang selama waktu itu dan untuk menjelaskan mengapa hal itu terjadi. Masalah utama dalam penelitian sejarah adalah memastikan bahwa dokumen atau individu benar-benar datang dari (atau hidup selama) periode yang diteliti, dan sekali ini tidak dapat dipungkiri, bahwa memastikan apakah dokumen atau perkataan individu itu benar. 
7.       Penelitian Tindakan , menyatakan bahwa generalisasi untuk orang lain, pengaturan, atau situasi adalah minimal penting. Mencari generalisasi yang kuat, penelitian tindakan (sering guru atau profesional pendidikan lainnya, lebih baik daripada peneliti profesional) fokus pada mendapatkan informasi yang akan mampu untuk merubah kondisi mereka dalam situasi tertentu yang mereka secara pribadi terlibat.  
Setelah mengetahui jenis penelitian meta analisis selanjutnya ialah menentukan metodologi penelitian meta analisis. Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk melaksanakan suatu meta analisis, diantaranya :
a)      Glass (1981) = fokus pada deteksi dari moderator variabel.
b)      Hedges dan Olkin (1985) = memakai teknik weighted least squares
c)       Rosenthal dan Rubin (1991) = sama seperti Hedges-Olkin, bedanya hanya pada test  signifikansi untuk mengkombinasikan effect size
d)      Hunter dan Schmidt (1990) = bedanya dengan yang lain adalah metode ini berusaha mengkoreksi error potensial sebelum meta-analysis mengintegrasikan effect study antar studi.
 Tehnik Hunter dan Schmidt lebih sering digunakan karena teknik ini dianggap oleh para peneliti sebagai teknik yang  paling lengkap, karena selain dapat dipergunakan untuk mengkaji effect size. Selain itu teknik Hunter Schimidt dapat juga dipergunakan untuk mengkoreksi kesalahan sebagai akibat error of measurement, maupun man made error (artifact) yang lain.
SUMBER :
Arikunto, suharsimi. 2013. Prosedur Penelitian : Suatu Pendekatan dan Praktik. Jakarta : Rineka Cipta.