Kata
penelitian sering kali identic dengan segala kegiatan yang dilakukan di dalam
laboratorium. Seiring dengan berjalannya waktu dan perkembangan zaman,
kebutuhan akan penelitian kini tidak hanya dibutuhkan secara sains saja. Namun juga
dibutuhkan penelitian sosial. Penelitian sosial semakin berkembang dan meluas
cakupannya sesuai dengan perkembangan sumber daya manusia yang pesat. Lantas bagaimana
penelitian sosial dilakukan? Arikunto dalam bukunya “prosedur penelitian :
suatu pendekatan praktik” memaparkan cara melakukan penelitian, diantaranya
penelitian deskriptif, pnelitian tindakan, dan penelitian eksperimen.
Penelitian
deskripsi dapat diartikan secara bahasa yaitu penelitian yang memaparkan sebuah
kondisi/keadaan, yang lalu di laporkan dalam bentuk laporan penelitian. Penelitian
deskriptif memiliki berbagai kegiatan, diantaraya penelitian survey yang hanya
secara murni memaparkan keadaan suatu peristiwa, kemudian penelitian
korelasi untuk mengetahui ada atau
tidaknya hubungan antara 2 fenomena, yang ke tiga penelitian komparasi yang
membandingkan sati variable dengan variable lainnya, lalu yang keempat penelitian
penelusuran yang dilakukan untuk mengetahui apa yang terjadi di masa lalu dan
akibatnya pada masa kini.
Dari
sejumlah jenis jenis penelitian, terdapat satu jenis penelitian yang mungkin
jarang terdengar oleh masyarakat umum. Penelitian tersebut ialah penelitian
meta analisis. Apa itu penelitian meta analisis? Untuk itu artikel ini akan
membahas secara lebih lanjut mengenai penelitian meta analisis.
Banyak
tokoh yang mendefinisikan penelitian meta analisis. Diantaranya Leviton
mendefinisikan meta analisis sebagai suatu metode sistematis yang menggunakan
analisis statistik dengan menggabungkan data dari penelitian independen untuk
mendapatkan estimasi numerik dari efek keseluruhan dari suatu prosedur tertentu
atau variabel pada hasil yang ditetapkan. Leviton juga menegaskan bahwa meta
analisis bukanlah metode tunggal, tetapi sebuah pendekatan untuk merangkum
temuan.
Ada
pula Merriyana (2006: 104) secara sederhana meta-analisis dapat
diartikan sebagai analisis atas analisis. Sebagai penelitian, meta-analisis
merupakan kajian atas sejumlah hasil penelitian dalam masalah yang
sejenis. Meta-analisis merupakan salah satu cara membuat rangkuman hasil
penelitian secara kuantitatif.
Kemudian
ada Glass, 1981, yang berpendapat bahwa m eta analisis merupakan analisis
kuantitatif dan menggunakan sejumlah data yang cukup banyak serta menerapkan
metode statistik dengan mempraktekkannya dalam mengorganisasikan sejumlah
informasi yang berasal dari sampel besar yang fungsinya untuk melengkapi
maksud-maksud lainnya . dapat diartikan bahwa meta analisis merupakan sebuah
analisis yang menggunakan berbagai data lalu kemudian diorganisasikan agar
terlihat adanya hasil dari kumpulan data penelitian tersebut.
Borg, 1983, menyaakan bahwa, meta analisis merupakan teknik
pengembangan paling baru untuk menolong peneliti menemukan kekonsistenan atau
ketidakkonsistenan dalam pengkajian hasil silang dari hasil penelitian. Berdasarkan
pengertian oleh Borg, dapat ditark kesimpulan bahwa dengan penelitian meta
analisis, peneliti dapat mengetahui dan
membandingkan hasil dari berbagai penelitian sehingga peneliti dapat
menyimpulkan ataupun mengambil tindakan selanjutnya mengenai objek yang
diteliti.
Sugiyanto,2004,
menyatakan bahwa meta analisis merupakan studi dengan cara menganalisis data
yang berasal dari studi primer. Hasil analisis studi primer dipakai sebagai
dasar untuk menerima atau mendukung hipotesis, menolak/menggugurkan
hipotesis yang diajukan oleh beberapa peneliti. Pengertian oleh Sugiyanto ini
juga berhubngan dengan Borg. Bahwa hasil dari penelitian meta analisis dapat
dijadikan sebagai acuan untuk pengambilan keputusan selanjutnya mengenai objek
yang di teliti.
Dari
pengertian-pengertian yang telah di paparkan diatas, kita dapat menarik
kesimpulan bahwa penelitian analisis membutuhkan pengkajian secara lebih
mendalam terhadap berbgai penelitian sejenis yang telah dilakukan. Sehingga terlihat
kekurangan ataupun kelebihan dari objek-objek yang diteliti. Juga kemudian
dapat diambil keputusan baik itu menolak atau mendukung data-data yang telah di
analisis secara lebih dalam. Secara lebih sederhana lagi, penelitian meta
analisis merupakan sebuah kegiatan penelitian yang dilakukan dengan melihat
hasil penelitian-penelitian lain yang kemudian dapat di olah dan di analisis
secara lebih lanjut, dan dapat diambil kesimpulannya. Dalam dunia pendidikan, meta analisis biasanya
digunakan untuk melihat signifikansi suatu treatment/intervensi terhadap subjek
pembelajaran, yaitu siswa. Misalnya saja, pengaruh metode pembelajaran, motivasi
siswa, sumber belajar terhadap hasil belajar siswa.
Keuntungan
dari meta analisis yaitu munculnya pengetahuan/ studi baru dari hasil
penelitian meta analisis. Namun terdapat pula kekurangan dari penelitian meta
analisis, yaitu, data yang diperoleh untuk di analisis lebih lanjut haruslah
data orisinil dan otentik. Hal ini dikarenakan akan berhubungan/berakibat pada
keputusan yang akan diambil setelah hasil penelitian meta analisis diperoleh. Untuk
itu peneliti yang akan melakukan penelitian meta analisis haruslah memeriksa
secara data temuan secara lebih detail.
Lalu
apa sih tujuan dilakukannya sebuah penelitian meta analisis? Sack dkk, mengemukakan
empat tujuan utama dari percobaan meta analisis, yaitu (1) Untuk meningkatkan
daya pada titik akhir primer dan pada sub kelompok yang mana ukuran sampel yang
asli terlalu kecil sehingga menunjukkan statistik secara signifikan. (2) Untuk
menyelesaikan ketidakpastian hasil laporan.(3) Untuk meningkatkan perkiraan ukuran
efek. (4) Untuk menjawab pertanyaan yang tidak diajukan sebelumnya.
Kemudian
adapula yang berpendapat bahwa tujuan meta analisis diantaranya : Untuk
memperoleh estimasi effect size, yaitu kekuatan hubungan ataupun besarnya
perbedaan antar-variabel, melakukan inferensi dari data dalam sampel ke
populasi, baik dengan uji hipotesis (nilai p) maupun estimasi (interval
kepercayaan), dan melakukan kontrol terhadap variabel yang potensial bersifat
sebagai perancu (confounding) agar tidak mengganggu kemaknaan statistik dari
hubungan atau perbedaan.
Dapat
ditarik kesimpulan bahwa tujuan utama penelitian meta analisis yaitu untuk
memperjelas hasil dari berbagai data penelitian, sehingga dapat terjawab
masalah baru yang berhubungan dengan penelitian sebelumnya.
Kita
telah mengetahui apa itu meta analisis, serta tujuan dari dilakukannya
penelitian meta analisis. Selanjutnya akan dibahas mengenai berbagai jenis
penelitian meta analisis. Glass secara lebih lanjut membahas jenis-jenis
penelitian meta analisis, diantaranya adalah sebagai berikut :
1.
Penelitian Eksperimental , metode ilmiah yang
paling meyakinkan. Karena peneliti sebenarnya memberikan perlakuan yang berbeda
dan kemudian studi efek mereka, hasil dari penelitian jenis ini cenderung
mengarah pada menerima atau menolak interpretasi secara jelas.
2.
Penelitian Korelasional , jenis penelitian ini
dapat membantu untuk membuat prediksi lebih cerdas. Singkatnya, penelitian
korelasional bertujuan untuk menyelidiki sejauh mana variabel yang satu atau
lebih ada hubungan dari beberapa tipe.
3.
Penelitian Penyebab-Perbandingan, penelitian ini dimaksudkan untuk menentukan
penyebab atau konsekuensi dari perbedaan antara kelompok-kelompok orang, ini
disebut kembali pencarian kausal-komparatif. Namun demikian, meskipun masalah penafsiran,
studi kausal-komparatif adalah nilai dalam mengidentifikasi kemungkinan
penyebab variasi yang diamati dalam pola perilaku siswa. Dalam hal ini, mereka
sangat mirip dengan studi korelasional.
4.
Penelitian Survei , yakni untuk menentukan data
penelitian untuk memperoleh karakteristik yang spesifik sebuah kelompok. Sebuah
survei deskriptif melibatkan pasangan pertanyaan yang sama menanyakan (sering
disiapkan dalam bentuk pertanyaan tertulis kuesioner atau tes kemampuan) dari
sejumlah besar individu seluruh siswa melalui pos, melalui telepon, atau secara
pribadi. Ketika sebuah jawaban untuk satu set pertanyaan diminta secara
pribadi, penelitian ini disebut wawancara. Kemudian tanggapan dicatat dan
dilaporkan, biasanya dalam bentuk frekuensi atau persentase dari mereka yang
menjawab dengan cara tertentu untuk setiap pertanyaan.
5.
Penelitian Etnografi, yaitu dengan mendokumentasikan
atau menggambarkan pengalaman sehari-hari individu dengan mengamati dan
wawancara mereka dan orang lain yang relevan. Sebuah ruang kelas sekolah,
misalnya, mungkin dapat diamati pada kebiasan sebagai dasar, para siswa dan
guru dilibatkan mungkin diwawancarai dalam upaya untuk menjelaskan, sepenuhnya
dan sebanyak mungkin, apa yang terjadi di kelas.
6.
Penelitian Sejarah, dalam hal ini, beberapa
aspek masa lalu dipelajari, baik oleh meneliti dokumen periode atau oleh
individu wawancara yang hidup selama ini. Peneliti kemudian mencoba untuk
merekonstruksi sebagai ketepatan mungkin apa yang selama waktu itu dan untuk
menjelaskan mengapa hal itu terjadi. Masalah utama dalam penelitian sejarah
adalah memastikan bahwa dokumen atau individu benar-benar datang dari (atau
hidup selama) periode yang diteliti, dan sekali ini tidak dapat dipungkiri,
bahwa memastikan apakah dokumen atau perkataan individu itu benar.
7.
Penelitian Tindakan , menyatakan bahwa
generalisasi untuk orang lain, pengaturan, atau situasi adalah minimal penting.
Mencari generalisasi yang kuat, penelitian tindakan (sering guru atau
profesional pendidikan lainnya, lebih baik daripada peneliti profesional) fokus
pada mendapatkan informasi yang akan mampu untuk merubah kondisi mereka dalam
situasi tertentu yang mereka secara pribadi terlibat.
Setelah
mengetahui jenis penelitian meta analisis selanjutnya ialah menentukan metodologi
penelitian meta analisis. Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk melaksanakan
suatu meta analisis, diantaranya :
a)
Glass (1981) = fokus pada deteksi dari moderator
variabel.
b)
Hedges dan Olkin (1985) = memakai teknik
weighted least squares
c)
Rosenthal dan Rubin (1991) = sama seperti
Hedges-Olkin, bedanya hanya pada test signifikansi untuk mengkombinasikan
effect size
d)
Hunter dan Schmidt (1990) = bedanya dengan yang
lain adalah metode ini berusaha mengkoreksi error potensial sebelum
meta-analysis mengintegrasikan effect study antar studi.
Tehnik
Hunter dan Schmidt lebih sering digunakan karena teknik ini dianggap oleh
para peneliti sebagai teknik yang paling lengkap, karena selain
dapat dipergunakan untuk mengkaji effect size. Selain itu teknik Hunter
Schimidt dapat juga dipergunakan untuk mengkoreksi kesalahan sebagai akibat
error of measurement, maupun man made error (artifact) yang lain.
SUMBER :
Arikunto,
suharsimi. 2013. Prosedur Penelitian :
Suatu Pendekatan dan Praktik. Jakarta : Rineka Cipta.