Kamis, 09 April 2015

PENELITIAN META ANALISIS

Kata penelitian sering kali identic dengan segala kegiatan yang dilakukan di dalam laboratorium. Seiring dengan berjalannya waktu dan perkembangan zaman, kebutuhan akan penelitian kini tidak hanya dibutuhkan secara sains saja. Namun juga dibutuhkan penelitian sosial. Penelitian sosial semakin berkembang dan meluas cakupannya sesuai dengan perkembangan sumber daya manusia yang pesat. Lantas bagaimana penelitian sosial dilakukan? Arikunto dalam bukunya “prosedur penelitian : suatu pendekatan praktik” memaparkan cara melakukan penelitian, diantaranya penelitian deskriptif, pnelitian tindakan, dan penelitian eksperimen.
Penelitian deskripsi dapat diartikan secara bahasa yaitu penelitian yang memaparkan sebuah kondisi/keadaan, yang lalu di laporkan dalam bentuk laporan penelitian. Penelitian deskriptif memiliki berbagai kegiatan, diantaraya penelitian survey yang hanya secara murni memaparkan keadaan suatu peristiwa, kemudian penelitian korelasi  untuk mengetahui ada atau tidaknya hubungan antara 2 fenomena, yang ke tiga penelitian komparasi yang membandingkan sati variable dengan variable lainnya, lalu yang keempat penelitian penelusuran yang dilakukan untuk mengetahui apa yang terjadi di masa lalu dan akibatnya pada masa kini.
Dari sejumlah jenis jenis penelitian, terdapat satu jenis penelitian yang mungkin jarang terdengar oleh masyarakat umum. Penelitian tersebut ialah penelitian meta analisis. Apa itu penelitian meta analisis? Untuk itu artikel ini akan membahas secara lebih lanjut mengenai penelitian meta analisis.
Banyak tokoh yang mendefinisikan penelitian meta analisis. Diantaranya Leviton mendefinisikan meta analisis sebagai suatu metode sistematis yang menggunakan analisis statistik dengan menggabungkan data dari penelitian independen untuk mendapatkan estimasi numerik dari efek keseluruhan dari suatu prosedur tertentu atau variabel pada hasil yang ditetapkan. Leviton juga menegaskan bahwa meta analisis bukanlah metode tunggal, tetapi sebuah pendekatan untuk merangkum temuan.
Ada pula Merriyana (2006: 104)  secara sederhana meta-analisis dapat diartikan sebagai analisis atas analisis. Sebagai penelitian, meta-analisis merupakan kajian atas sejumlah hasil penelitian dalam masalah yang sejenis. Meta-analisis merupakan salah satu cara membuat rangkuman hasil penelitian secara kuantitatif.
Kemudian ada Glass, 1981, yang berpendapat bahwa m eta analisis merupakan analisis kuantitatif dan menggunakan sejumlah data yang cukup banyak serta menerapkan metode statistik dengan mempraktekkannya dalam mengorganisasikan sejumlah informasi yang berasal dari sampel besar yang fungsinya untuk melengkapi maksud-maksud lainnya . dapat diartikan bahwa meta analisis merupakan sebuah analisis yang menggunakan berbagai data lalu kemudian diorganisasikan agar terlihat adanya hasil dari kumpulan data penelitian tersebut.
 Borg, 1983, menyaakan  bahwa, meta analisis merupakan teknik pengembangan paling baru untuk menolong peneliti menemukan kekonsistenan atau ketidakkonsistenan dalam pengkajian hasil silang dari hasil penelitian. Berdasarkan pengertian oleh Borg, dapat ditark kesimpulan bahwa dengan penelitian meta analisis, peneliti dapat mengetahui  dan membandingkan hasil dari berbagai penelitian sehingga peneliti dapat menyimpulkan ataupun mengambil tindakan selanjutnya mengenai objek yang diteliti.
Sugiyanto,2004, menyatakan bahwa meta analisis merupakan studi dengan cara menganalisis data yang berasal dari studi primer. Hasil analisis studi primer dipakai sebagai dasar untuk menerima atau mendukung hipotesis, menolak/menggugurkan hipotesis yang diajukan oleh beberapa peneliti. Pengertian oleh Sugiyanto ini juga berhubngan dengan Borg. Bahwa hasil dari penelitian meta analisis dapat dijadikan sebagai acuan untuk pengambilan keputusan selanjutnya mengenai objek yang di teliti.
Dari pengertian-pengertian yang telah di paparkan diatas, kita dapat menarik kesimpulan bahwa penelitian analisis membutuhkan pengkajian secara lebih mendalam terhadap berbgai penelitian sejenis yang telah dilakukan. Sehingga terlihat kekurangan ataupun kelebihan dari objek-objek yang diteliti. Juga kemudian dapat diambil keputusan baik itu menolak atau mendukung data-data yang telah di analisis secara lebih dalam. Secara lebih sederhana lagi, penelitian meta analisis merupakan sebuah kegiatan penelitian yang dilakukan dengan melihat hasil penelitian-penelitian lain yang kemudian dapat di olah dan di analisis secara lebih lanjut, dan dapat diambil kesimpulannya.  Dalam dunia pendidikan, meta analisis biasanya digunakan untuk melihat signifikansi suatu treatment/intervensi terhadap subjek pembelajaran, yaitu siswa. Misalnya saja, pengaruh metode pembelajaran, motivasi siswa, sumber belajar terhadap hasil belajar siswa.
Keuntungan dari meta analisis yaitu munculnya pengetahuan/ studi baru dari hasil penelitian meta analisis. Namun terdapat pula kekurangan dari penelitian meta analisis, yaitu, data yang diperoleh untuk di analisis lebih lanjut haruslah data orisinil dan otentik. Hal ini dikarenakan akan berhubungan/berakibat pada keputusan yang akan diambil setelah hasil penelitian meta analisis diperoleh. Untuk itu peneliti yang akan melakukan penelitian meta analisis haruslah memeriksa secara data temuan secara lebih detail.
Lalu apa sih tujuan dilakukannya sebuah penelitian meta analisis? Sack dkk, mengemukakan empat tujuan utama dari percobaan meta analisis, yaitu (1) Untuk meningkatkan daya pada titik akhir primer dan pada sub kelompok yang mana ukuran sampel yang asli terlalu kecil sehingga menunjukkan statistik secara signifikan. (2) Untuk menyelesaikan ketidakpastian hasil laporan.(3) Untuk meningkatkan perkiraan ukuran efek. (4) Untuk menjawab pertanyaan yang tidak diajukan sebelumnya.
Kemudian adapula yang berpendapat bahwa tujuan meta analisis diantaranya : Untuk memperoleh estimasi effect size, yaitu kekuatan hubungan ataupun besarnya perbedaan antar-variabel, melakukan inferensi dari data dalam sampel ke populasi, baik dengan uji hipotesis (nilai p) maupun estimasi (interval kepercayaan), dan melakukan kontrol terhadap variabel yang potensial bersifat sebagai perancu (confounding) agar tidak mengganggu kemaknaan statistik dari hubungan atau perbedaan. 
Dapat ditarik kesimpulan bahwa tujuan utama penelitian meta analisis yaitu untuk memperjelas hasil dari berbagai data penelitian, sehingga dapat terjawab masalah baru yang berhubungan dengan penelitian sebelumnya.
Kita telah mengetahui apa itu meta analisis, serta tujuan dari dilakukannya penelitian meta analisis. Selanjutnya akan dibahas mengenai berbagai jenis penelitian meta analisis. Glass secara lebih lanjut membahas jenis-jenis penelitian meta analisis, diantaranya adalah sebagai berikut :
1.       Penelitian Eksperimental , metode ilmiah yang paling meyakinkan. Karena peneliti sebenarnya memberikan perlakuan yang berbeda dan kemudian studi efek mereka, hasil dari penelitian jenis ini cenderung mengarah pada menerima atau menolak interpretasi secara jelas. 
2.       Penelitian Korelasional , jenis penelitian ini dapat membantu untuk membuat prediksi lebih cerdas. Singkatnya, penelitian korelasional bertujuan untuk menyelidiki sejauh mana variabel yang satu atau lebih ada hubungan dari beberapa tipe.
3.       Penelitian Penyebab-Perbandingan,  penelitian ini dimaksudkan untuk menentukan penyebab atau konsekuensi dari perbedaan antara kelompok-kelompok orang, ini disebut kembali pencarian kausal-komparatif. Namun demikian, meskipun masalah penafsiran, studi kausal-komparatif adalah nilai dalam mengidentifikasi kemungkinan penyebab variasi yang diamati dalam pola perilaku siswa. Dalam hal ini, mereka sangat mirip dengan studi korelasional. 
4.       Penelitian Survei , yakni untuk menentukan data penelitian untuk memperoleh karakteristik yang spesifik sebuah kelompok. Sebuah survei deskriptif melibatkan pasangan pertanyaan yang sama menanyakan (sering disiapkan dalam bentuk pertanyaan tertulis kuesioner atau tes kemampuan) dari sejumlah besar individu seluruh siswa melalui pos, melalui telepon, atau secara pribadi. Ketika sebuah jawaban untuk satu set pertanyaan diminta secara pribadi, penelitian ini disebut wawancara. Kemudian tanggapan dicatat dan dilaporkan, biasanya dalam bentuk frekuensi atau persentase dari mereka yang menjawab dengan cara tertentu untuk setiap pertanyaan. 
5.       Penelitian Etnografi, yaitu dengan mendokumentasikan atau menggambarkan pengalaman sehari-hari individu dengan mengamati dan wawancara mereka dan orang lain yang relevan. Sebuah ruang kelas sekolah, misalnya, mungkin dapat diamati pada kebiasan sebagai dasar, para siswa dan guru dilibatkan mungkin diwawancarai dalam upaya untuk menjelaskan, sepenuhnya dan sebanyak mungkin, apa yang terjadi di kelas. 
6.       Penelitian Sejarah, dalam hal ini, beberapa aspek masa lalu dipelajari, baik oleh meneliti dokumen periode atau oleh individu wawancara yang hidup selama ini. Peneliti kemudian mencoba untuk merekonstruksi sebagai ketepatan mungkin apa yang selama waktu itu dan untuk menjelaskan mengapa hal itu terjadi. Masalah utama dalam penelitian sejarah adalah memastikan bahwa dokumen atau individu benar-benar datang dari (atau hidup selama) periode yang diteliti, dan sekali ini tidak dapat dipungkiri, bahwa memastikan apakah dokumen atau perkataan individu itu benar. 
7.       Penelitian Tindakan , menyatakan bahwa generalisasi untuk orang lain, pengaturan, atau situasi adalah minimal penting. Mencari generalisasi yang kuat, penelitian tindakan (sering guru atau profesional pendidikan lainnya, lebih baik daripada peneliti profesional) fokus pada mendapatkan informasi yang akan mampu untuk merubah kondisi mereka dalam situasi tertentu yang mereka secara pribadi terlibat.  
Setelah mengetahui jenis penelitian meta analisis selanjutnya ialah menentukan metodologi penelitian meta analisis. Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk melaksanakan suatu meta analisis, diantaranya :
a)      Glass (1981) = fokus pada deteksi dari moderator variabel.
b)      Hedges dan Olkin (1985) = memakai teknik weighted least squares
c)       Rosenthal dan Rubin (1991) = sama seperti Hedges-Olkin, bedanya hanya pada test  signifikansi untuk mengkombinasikan effect size
d)      Hunter dan Schmidt (1990) = bedanya dengan yang lain adalah metode ini berusaha mengkoreksi error potensial sebelum meta-analysis mengintegrasikan effect study antar studi.
 Tehnik Hunter dan Schmidt lebih sering digunakan karena teknik ini dianggap oleh para peneliti sebagai teknik yang  paling lengkap, karena selain dapat dipergunakan untuk mengkaji effect size. Selain itu teknik Hunter Schimidt dapat juga dipergunakan untuk mengkoreksi kesalahan sebagai akibat error of measurement, maupun man made error (artifact) yang lain.
SUMBER :
Arikunto, suharsimi. 2013. Prosedur Penelitian : Suatu Pendekatan dan Praktik. Jakarta : Rineka Cipta.

Rabu, 09 April 2014

Forum Diskusi Online Facebook Inovasikah?



      A.      PENDAHULUAN
Perkembangan teknologi pada masa kini semakin pesat, dan bisa dikatakan bahwa semakin bertambahnya usia bumi maka teknologi yang dikembangkan akan mengalami kemajuan yang tidak dapat diprediksi seberapa jauhnya. Perkembangan teknologi memudahkan segala urusan di segala bidang.
Dalam bidang pendidikan, penggunaan teknologi sangat berguna dan sudah merupakan keharusan, untuk tercapainya segala tujuan pembelajaran. Seiring dengan berjalannya waktu, telah banyak diterapkan berbagai teknologi baru di dalam dunia pendidikan. Hal ini dipandang sebagai inovasi bagi penerimanya.
Berlajar dengan dibantu dengan teknologi kini bisa dibilang sedang gencar-gencarnya. Salah satu yang sedang trend yaitu pembelajaran online. Penggunaan pembelajaran online dalam pendidikan terus meningkat. Guru dan siswa bisa mengakses berbagai sumber belajar secara online untuk memperkaya pengetahuan mereka. Pembelajaran online menyajikan lingkungan belajar yang interaktif. Terdapat banyak keuntungan yang bisa didapatkan dengan penggunaan pembelajaran online, yaitu diantaranya : keragaman media, mendapat informasi terbaru, mudah mentransfer ilmu serta gagasan, komunikasi yang nyaman, dan biayanya relative murah.
Banyak bentuk dari pembelajaran online yang kini digunakan, diantaranya dengan menggunakan web tersendiri, blog, dan adapula yang memanfaatkan media social. Jurusan kurikulum dan teknologi pendidikan UNJ sudah menggunakan berbagai bentuk pembelajaran online. Berbagai inovasi pendidikan  di adaptasi untuk membantu proses pembelajaran mahasiswa. Mata kuliah difusi invovasi pendidikan menggunakan media social untuk membantu proses pembelajarannya. Salah satu media social yang digunakan yaitu facebook., yang merupakan  media social terlaris pada era ini. Namun kini muncul pertanyaan, apakah penggunaan media social facebook merupakan sebuah inovasi?
Untuk menjawab pertanyaan diatas, diadakan sebuah survey, survey ini untuk mengetahui apakah suatu inovasi bagi seseorang, juga merupakan inovasi bagi orang lain. Dalam hal ini, yang menjadi objek inovasi yaitu forum diskusi pembelajaran di media social facebook. Teknik yang digunakan dalam survey ini yaitu berupa kuisioner, yang hasilnya di masukan dalam sebuah grafik maupun tabel matematika.

      B.      HASIL SURVEI

Dari pertanyaan : “Apakah Forum Group Discussion IDP ini termasuk inovasi dalam mata kuliah ini?”. Terdapat sejumlah mahasiswa menjawab, da nada pula yang tidak. Berikut rinciannya:



       C.      PEMBAHASAN
Jumlah mahasiswa yang menjawab “yes” ada 6 orang, dari keenam orang ini ada 3 mahasiswa yang menjawab dengan sejenis : “forum grup diskusi ini merupakan hal yang baru atau inovasi  bagi mereka, karena mereka belum pernah memiliki pengalaman pembelajaran dengan forum diskusi menggunakan facebook.”
Jumlah mahasswa yang menjawab “no” berjumlah 8 orang. Terdapat 7 orang diantara mereka yang menjawab sama. 7 orang tersebut beranggapan bahwa forum diskusi ini sama saja dengan pembelajaran online yang telah dirasakan sebelumnya.
Jumlah mahasiswa yang menjawab “yes & no” yaitu 18 orang, yang menjawab sama ada 10 orang. 10 orang tersebut menyatakan yes karena pembelajaran jenis ini menggunakan sosial media yang cukup terkenal dan baru bagi mereka. Kemudian no untuk berkelanjutan (karena mereka berpendapat bahwa hanya akan digunakan selama mereka mengampu mata kuliah ini saja). 
Berbagai alasan yang digunakan memang terlihat beragam, namun banyak pula diantara mereka yang menjawab dengan alasan yang hampir sama. Hal ini membuktikan bahwa suatu inovasi bagi seseorang belum tentu juga merupakan inovasi bagi orang lain. Pendapat ataupun alasan yang digunakan responden didasari pada teori teori serta pengetahuan dan pengalaman yang mereka miliki.

      D.      KESIMPULAN
Inovasi berupa forum diskusi online pada social media facebook menuai berbagai pendapat yang diikuti oleh alasan yang mendasarinya. Berbagai alasan yang diungkapkan tersebut beragam isinya. Keberagaman ini didasari oleh pengetahuan, sudut pandang, latar belakang, serta  pengalaman yang dimiliki penggunanya (responden survey).
Sebagian besar responden dari survey ini menjawab bahwa forum diskusi online pada media social facebook merupakan inovasi. Mereka belum pernah memiliki pengalaman pembelajaran dengan menggunakan media social facebook.
Dari sekian banyak hal yang dibahas dalam artikel ini, dapat ditarik sebuah kegunaan yang didapat oleh penggunanya, dengan menggunakan social media seperti ini membuat mahasiswa penggunanya terpicu untuk giat dan rajin belajar dan saling berbagi pengetahuan, sehingga dapat memperluas pengetahuan yang dimiliki.
 

Senin, 26 November 2012

Prospek dan tatangan TP di era globalisasi


BAB I
PENDAHULUAN

                  Teknologi merupakan bagian integral dalam setiap budaya makin maju suatu budaya, makin banyak dan makin canggih teknologi yang digunakan didalam dunia pendidikan, peran dan posisi teknologi pendidikan juga merupakan bagian integral dari pendidikan. Namun pada kenyataannya masih banyak yang belum mengakui bahkan mengasah keberadaan teknologi pendidikan untuk membantu mengatasi masalah pendidikan pada umumnya dan pembelajaran pada khususnya.Untuk itu para teknologi pendidikan baik praktisi maupun akademisi harus berpikir dan bertindak proaktif untuk menjawab tantangan tersebut, dengan membuktikan dan mengembangkan teknologi pendidikan sehingga manfaatnya luas, apalagi dalam menghadapi era global. Dalam makalah ini akan dibahas  mengenai bagaimana konsep teknologi pendidikan dan prospek serta tantangan apa yang akan di hadapi di era global ini.         
 
                Teknologi pendidikan merupakan penerapan praktis pengetahuan untuk mengerjakan sesuatu yang kita inginkan  dalam dunia pendidikan. Dalam perkembangannya, teknologi pendidikan mengalami tantangan di era globalisasi.Oleh karena itu teknologi pendidikan harus mempunyai prospek di era globalisasi ini. Di era globalisasi ini, teknologi pendidikan digunakan atau dikaitkan dengan proses pembelajaran untuk mencapai Tujuan Instruksional Umum (TIU) dan Tujuan Intruksional Khusus (TIK). Sehingga penggunaan teknologi pendidikan dalam dunia sekolah dapat mencapai hasil yang optimal.







BAB II
PEMBAHASAN
I. Pengertian Prospek dan Tantangan Pendidikan di Era Globalisasi            
      Menurut kamus besar Indonesia prospek adalah harapan atau kemungkinan. Sedangkan teknologi pendidikan adalah merupakan media pendidikan, yaitu hasil teknologi sebagai alat bantu dalam pendidikan agar berhasil,berguna, efisien dan efektif. Untuk menganalisis masalah, mencari problem solving, melaksanakan evaluasi dan mengelola pemecahan masalah yang menyangkut semua aspek belajar manusia. Tantangan adalah sebuah bentuk permasalahan atau probelmatika yang harus dihadapi dimasa depan.                
Jadi, prospek dan tantangan teknologi pendidikan adalah suatu bentuk harapan dan juga probelmatika atau kendala yang dihadapi oleh teknologi pendidikan sebagai alat bantu dalam pemecahan masalah didunia pendidikan dalam era globalisasi.        
     Prospek teknologi pendidikan di era globalisasi adalah merupakan bentuk harapan dan penerapan teknologi pendidikan dimasa datang dalam era globalisasi.Sedangkan tantangan teknologi pendidikan globalisasi adalah suatu bentuk masalah atau problematika yang harus dihadapi di era globalisasi.
Jadi prospek dan tantangan teknologi pendidikan di era globalisasi merupakan suatu bentuk harapan dalam menghadapi problematika teknologi pendidikan serta pengaplikasikannya di era globalisasi.

II. Prospek Dan Tantangan Di Era Globalisasi         
       Semua bentuk teknologi adalah sistem yang diciptakan oleh manusia untuk sesuatu tujuan tertentu, yang pada intinya adalah mempermudah manusia dalam memperingan usahanya, meningkatkan hasilnya dan menghematnya sumberdaya yang ada . Prospek dari teknologi pendidikan sejarah ini yaitu Teknologi pendidikan berusaha memecahkan dan atau memfasilitasi pemecahan masalah belajar pada manusia sepanjang hayat dimana saja kapan saja dengan cara apa saja dan oleh siapa saja. Menurut Ferdinand Brandel prospek.dari teknologi pendidikan adalah sebagai perbaikan proses serta sarana yang memungkinkan suatu generasi yang menggunakan pengetahuan generasi sebelumnya. Sedangkan menurut AECT ( Association  For Educational and Tecnology ) menyebutkan bahwa prospek dari pada teknologi pendidikan itu mencangkup dua hal yang mendasar, yang antara lain :                


•  Untuk menganalisis masalah mencari, melaksanakan, mengevaluasi dan mengelola pemecahan masalah yang menyangkut semua aspek belajar manusia.     
•  Membentuk, menjembati dan mengatasi persoalan-persoalan pendidikan.                 

III. Perkembangan konsep Teknologi Pendidikan
Masih banyak yang terjadi kerancuan yang menganggap bahwa ciri utama teknologi pendidikan adalah adanya peralatan / sarana canggih dalam proses pendidikan. Teknologi pendidikan berbeda dengan “Teknologi dalam pendidikan”.Teknologi dalam pendidikan memang menuntut adanya sarana dalam kegiatan lembaga pendidikan. Teknologi pendidikan tidak menuntut adanya sarana tersebut, melainkan menekan pada adanya proses untuk memperoleh nilai tambah.
Pengertian teknologi (semua teknologi termasuk teknologi pendidikan) secara umum adalah:
Proses yang meningkatkan nilai tambah
Produk yang digunakan dan atau dihasilkan untuk memudahkan dan meningkatkan kinerja;
Struktur atau system dimana proses dan produk itu dikembangkan dan digunakan.
Dalam perkembangan terakhir, teknologi pendidikan secara konseptual didefinisikan sebagai: teori dan praktek dalam desain, pengembangan, pemanfaatan, pengelolaan, penilaian dan penelitian dalam proses, sumber dan system untuk belajar.

IV. Penerapan Teknologi Pendidikan      
      Teknologi pendidikan merupakan suatu disiplin terapan, artinya ia berkembang karena adanya kebutuhan di lapangan yaitu kebutuhan untuk belajar ( belajar lebih efektif, lebih efisien, lebih banyak, lebih luas, lebih cepat, dan sebagainya. Untuk itu ada produk yang sengaja dibuat dan ada yang ditemukan dan dimanfatkan.Namun perkembangan teknologi komunikasi dan informasi yang sangan pesat akhir-akhir ini dan menawarkan sejumlah kemungkinan yang semula tidak terbayangkan telah membalik cara berpikir kita dengan  “ bagaimana mengambil manfaat teknologi tersebut untuk mengatasi masalah belajar “.            
Berkembangnya penerapan teknologi pendidikan boleh dikatakan berasal dari Amerika Serikat.Pada awal perkembangan sekitar ratusan tahun yang lalu teknologi itu dikenal sebagai cara mengajar dengan mengunakan alat peraga hasil buatan sendiri oleh guru di sekolah.
Beberapa bentuk penerapan teknologi pembelajaran secara menyeluruh, yaitu yang meliputi semua komponen dan karena itu merupakan sistem dapat dicontohkan sebagai berikut :       
• Proyek percontohan sistem PAMONG ( Pendidikan Anak oleh Masyarakat, Orang tua, dan Guru ) di Kabupaten Karanganyar, Surakarta pada tahun 1974, dan disebarkan di Kabupaten Malang dan Gianyar pada tahun 1978.           
•  Pemasyarakatan P4 melalui permainan yang di ujicobakan di kabupaten Batu Malang.
• Proyek Pendidikan Melalui Satelit ( Rular Satelit Project ) di perguruan tinggi wilayah Indonesia bagian Timur ( BKSPT INTIM ) 
•  Program pedidikan karakter melalui serial televisi (pendidikan) pertama (dan terakhir).       
•  Program KEJAR Paket A dan B.                
•  Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat ( PKBM ) 
•  SLTP Terbuka.                 
•  Univesitas Terbuka.  
•  Sistem Belajar Jarak Jauh yang diselenggarakan oleh berbagai lembaga pendidikan dan pelatihan
•  Jaringan sistem belajar jarak jauh (Indonesian Distance Learning Network = IDLN) dan SEAMOLEC (SEAMEO Open Learning Center) yang berkedudukan di Puskkom Diknas.
Daftar ini sama sekali tidak komprehensif, karena masih banyak bentuk penerapan lain. Beberapa kegiatan ini memang sudah terhenti karena berbagai alas an kebijakan maupun pendanaan.
V. Profesi teknologi pendidikan                       
Setiap profesi paling sedikit harus memenuhi 4 syarat. Pertama adalah pendidikan dan pelatihan yang mamdai, kedua adanya komitmen terhadap tugas profesionalnya, ketiga adanya usaha untuk senantiasa mengembangakan diri sesuai denan kondisi lingkungan dan tuntutan zaman, dan keempat adanya standar etik yang harus dipatuhi.
Mereka yang berprofesi atau bergerak dalam bidang teknologi pendidikan atau singkatnya disebut teknolog pendidikan harus mempunyai komitmen dalam melaksanakan tugas profesionalnya yang utama yaitu terselenggaranya proses belajar bagi setiap orang, dengan dikembangkan dan digunakannya berbagai sumber belajar selaran dengan karakteristik masing masing pembelajar (learners) serta perkembangan lingkungan. Karena lingkungan itu senantiasa berubah, maka para teknolog pendidikan harus senantiasa mengikuti perkembangan atau perubahan tersebut, dan oleh karna itu ia dituntut untuk selalu mengembangkan diri sesuai dengan kondisi lingkungan dan tuntutan zaman, termasuk selalu mengikuti perkembangan ilu dan teknologi.
Profesi ini bukan profesi yang netral dan bebas nilai.Ia merupakan profesi yang memihak kepada kepentingan pembelajar agar mereka memperoleh kesempatan untuk belajar, agar potensi dirinya dapat berkembang semaksimal mungkin. Profesi ini juga tidak bebas nilai karena masih banyak pertimbangan lain seperti social, budaya, ekonomi, dan rekayasa yang memengaruhi, sehingga tindakannya harus selalu selaras dengan situasi dan kondisi serta berwawasan kemasa depan.
Profesi teknologi pendidikan, sebagaimana halnya semua profesi baru, menghadapi tantangan yang inheren.Salah satu tantangan berat yang dihadapi adalah pengekuan atas profesi teknologi pendidikan.Hingga saat ini belum ada pengakuan pemerintah atas profesi teknologi pendidikan.Sejak tahun 1985 Pustekkom Diknas (sewaktu masih dikenal dengan pusat TKPK) telah mengusahakan pengakuan jabatan fungsional Teknologi Pendidikan.              

VI. Solusi Terkait Prospek Dan Tantangan Teknologi Pendidikan Di Era Global
     Dari uraian di atas mengenai prospek dan tantangan teknologi pendidikan di era global dapat diketahui bahwa banyak sekali  yang harus kita lakukan untuk mengatasi hal tersebut. Yang paling utama bahwa kita harus menjadikan prospek dan tantangan itu adalah  sebuah motivasi   atau dorongan untuk berbuat lebih baik dan maju dan jangan jadikan semua itu sebuah halangan atau rintangan. Beberapa hal yang bisa kita lakukan terkait dengan masalah diatas adalah sebagai berikut :                 
• Adanya pergeseran  nilai masyarakat yang dikarenakan perubahan sosial yang semakin cepat ini harus diimbangi dengan penyesuaian di bidang teknologi pendidikan.artinya teknologi pendidikan haruslah sesuai dengan kebutuhan masyarakat yang selalu mengalami perubahan  sehingga teknologi pendidikan tidak tertinggal dengan perkembangan yang terjadi di masyarakat.       
• Adanya pengakuan pemerintah atas profesi teknologi pendidikan ini harus terus diupayakan agar memperingan pekerjaan.          
• kita harus selalu mengupayakan adanya inovasi- inovasi baru berkaitan dengan  macam teknologi pendidikan.
•  Guru harus selalu bisa menguasai teknologi yang ada agar para siswa punya kepercayaan terhadap guru.Penguasaan tersebut bisa dilakukan dengan diadakannya workshop atau seminar bagi para guru terkait dengan penguasaan teknologi.                  
     Dalam perkembangan terakhir, teknologi pendidikan secara konsep didefinisikan sebagai : teori dan praktek dalam desain, pengembngan, pemanfaatan, pengelolaan, penilaian dan penelitian proses, sumber, dan sistem untuk belajar. Prospek dari teknologi pendidikan sejauh ini antara lain :
•  Teknologi pendidikan berusaha memecahkan dan atau memfasilitasi pemecahan masalah belajar pada manusia sepanjang hayat, dimana saja, kapa saja, dengan cara apa saja, dan oleh siapa saja.
• Menurut Ferdinand Brandel: sebagai perbaikan proses serta sarana yang memungkinkan suatu generasi yang menggunakan pengetahuan generasi sebalumnya.       
• Menurut AECT (Association for Educational and Technology) menyebutkan bahwa prospek daripada teknologi pendidikan itu mencakup dua hal yang mendasar :        
- untuk menganalisis masalah mencari, melaksanakan, mengevaluasi, dan mengelola pemecahan masalah yang menyangkut semua aspek belajar manusia.     
-  membantu menjembatani dan mengatasi persoalan- persoalan pendidikan.

VII. Bentuk Prospek dan Tantangan Teknologi Pendidikan di Era Globalisasi
                  Prospek teknologi pendidikan di era globalisasi :            
• Teknologi pendidikan harus mampu menciptakan Know Ledge Society yaitu masyarakat yang berkeyakinan bahwa pengetahuan dan ketrampilan manusia jauh lebih penting dari pada sumber alam, materi yang melimpah, dan modal.                 
• Dengan fasilitas media pembelajaran (teknologi pendidikan), pendidikan harus dapat berjalan secara optimal.      
• Teknologi pendidikan merupakan sebuah kebijakan dalam menyelesaikan problematika di dalam dunia pendidikan.                                   
• Teknologi Pendidikan mampu menembus jarak ruang dan waktu dalam komunikasi dalam dunia pendidikan.
• Teknologi pendidikan dapat menampilkan berbagai jenis bahan audio visual termasuk gambar diam, film, obyek, specimen, dll.  
• Teknologi pendidikan memberikan pengetahuan baru tentang sains dalam mengajar (Sudjana, 1990)
•Teknologi pendidikan mempermudah untuk memperoleh informasi dari luar yang dapat membantu kita dalam menghadapi masalah. 
• Teknologi pendidikan dapat mempertinggi proses dan hasil belajar yang berkenaan dengan taraf fikir siswa (Azhar, 2000:51).                               
Tantangan teknologi pendidikan di era globalisasi :      
• Keterbatasan Human Skill dalam menguasai teknologi pendidikan.  
• Kendala dengan biaya atau efisiensi.                 
• Kemajuan teknologi pendidikan diiringi dengan dekodensi moral.     
• Kurangnya sosialisasi teknologi pendidikan pada lembaga – lembaga pendidikan.    
•Tantangan Psikologi yaitu kondisi psikologi seseorang dapat menghambat proses komunikasi baik dari sisi keantusiasan, komunikasi, rasa percaya diri, dan daya tangkap.                              
• Tantangan Kurtural yaitu kultur atau budaya suatu daerah sering berbeda dengan daerah lain. Jika dalam proses komunikasi kurang adanya pemahaman maka akan menyebabkan terhambatnya komunikasi.
• Tantangan Lingkungan yaitu lingkungan yang kondusif memiliki peran yang penting dalam proses belajar mengajar agar proses komunikasi belajar dapat berjalan baik.

       Prospek teknologi pendidikan di era globalisasi adalah merupakan bentuk harapan dan penerapan teknologi pendidikan dimasa datang dalam era globalisasi.Sedangkan tantangan teknologi pendidikan globalisasi adalah suatu bentuk masalah atau problematika yang harus dihadapi di era gloalisasi.        
Jadi prospek dan tantangan teknologi pendidikan di era globalisasi merupakan suatu bentuk harapan dalam menghadapi problematika teknologi pendidikan serta pengaplikasikannya di era globalisasi.
Tantangan dari teknologi pendidikan antara kain :         
•  adanya perubahan sosial yang semakin cepat berimplikasi pada pergeseran nilai masyarakat.
• Hingga saat ini belum ada pengakuan pemerintah atas profesi teknologi pendidikan
•Belum adanya inovasi- inovasi baru berkaitan dengan macam teknologi pendidikan baik dari segi teknologinya serta dalam proses maupun sistem.
• Berkaitan dengan penggunaan teknologi, kurangnya penguasaan guru terhadap teknologi memunculkan kekhawatiran terhadap siswa, sehingga tidak memiliki hubungan kedekatan dengan guru yang berimplikasi siswa menjadi pasif selama penggunaan teknologi.  
• Adanya transformasi global tidak selalu merupakan sesuatu yang positif. Banyaknya hiburan yang lepas kendali, banyaknya sajian yang kurang mendidik, kekerasan yang ada sehingga dapat menyebabkan siswa lebih banyak meniru dan melakukan apa yang didengar dan dilihatnya melalui teknologi sehingga timbul hal-hal yang tidak diinginkan.    



DAFTAR  PUSTAKA

Miarso, Yusufhadi 2011. Menyemai Benih Teknologi Pendidikan. Jakarta: Kencana
Sumber :http://rievaeasther.blogspot.com/2011/11/prospek-dan-tantangan-teknologi.html

dosen pengampu : Yusufhadi Miarso